Senin, 13 Desember 2010

Penelitian Fisikawan Indonesia Masuk Dalam Daftar Penelitian Bergengsi

KOMPAS.com - Di tengah karut-marut bangsa ini, datang kabar gembira dari SLAC-SPIRES: karya ilmiah dua peneliti fisika Indonesia masuk dalam daftar 50 artikel fisika energi tinggi dunia yang paling banyak dikutip sepanjang tahun 2009.




Terima kasih kepada Terry Mart dari Departemen Fisika Universitas Indonesia dan Laksana Tri Handoko dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang bersinar dalam belantara kasus korupsi dan kekerasan hari-hari ini.

SLAC-SPIRES adalah unit basis data dari perpustakaan Stanford Linear Accelerator Center yang mengumpulkan data lebih dari 1 juta karya ilmiah di bidang fisika nuklir, fisika partikel, dan astrofisika. Data bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah bergengsi dan preprint server yang dikelola Perpustakaan Universitas Cornell, AS. Ada sekitar 50.000 pengguna mengunjungi situs ini setiap harinya.

Besarnya data dan aktivitas di situs SLAC-SPIRES membuat pengelola dapat mengolah data yang ada, termasuk mengumpulkan jumlah kutipan. Karya ilmiah yang banyak dikutip berarti berperan penting atau paling tidak sedang aktual. Dengan demikian, daftar ”2009 Top Cited: 50 Most Cited Articles in High Energy Physics” sekaligus menyeleksi para ilmuwan yang memimpin perkembangan ilmu di bidangnya masing-masing.

Munculnya karya Terry Mart dan LT Handoko dalam daftar di atas tentu sangatlah menggembirakan. Dengan jumlah peneliti fisika yang sangat sedikit, ternyata masih ada yang aktif di komunitas internasional dan menjadi unggulan. Apalagi, fisika termasuk yang tidak banyak mendapat dukungan, terutama finansial, baik dari lembaga maupun negara, karena paradigma yang sudah telanjur salah: penelitian harus menghasilkan produk yang dapat dijual.

Penelitian dasar

Padahal, penelitian yang bersifat aplikatif tidak akan berkembang bila tidak ada penelitian dasarnya. Kenyataan menunjukkan, semua teknologi modern berbasis teori fisika, mulai dari teori mekanika Newton untuk dinamika klasik, seperti gerak benda-benda makro, sampai teori partikel untuk mendeskripsikan dinamika materi elementer. Bahkan, World Wide Web pun dilahirkan oleh peneliti laboratorium partikel dan nuklir Eropa CERN untuk mengakses hasil percobaan dari berbagai negara secara realtime.

Indonesia dengan program riset unggulan terpadu: mengaitkan riset dan industri ternyata malah berdampak memarjinalkan riset dasar di sisi lain. Tidaklah mengherankan bila penelitian fisika, matematika, ataupun astronomi tidak banyak mendapat tempat dalam dua dasawarsa terakhir.

Maka, karya ilmiah Terry dan Handoko menjadi signifikan karena berlangsung dalam keterbatasan. Selain susah mendapat dana, fasilitas laboratoriumnya juga serba sederhana. Mereka tidak patah semangat karena paham betul, penelitian ilmu dasar tidak hanya memuaskan keingintahuan, meletakkan dasar-dasar untuk temuan yang lebih aplikatif, tetapi yang terutama adalah mendorong manusia hingga ke batas kemampuannya, pushing to the limit.
 
”Riset Albert Einstein tentang relativitas yang menggemparkan itu juga tidak pernah bisa dimanfaatkan industri. Riset ini hanya ada di jurnal dan berakhir di perpustakaan,” kata Terry.

Penuh perjuangan

Agar lebih banyak peneliti Indonesia yang bergaung internasional, Terry mengingatkan untuk meninjau ulang tujuan pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi. ”Tidak sekadar mengubah paradigma bahwa hasil penelitian harus bisa dijual, tetapi juga mengembangkan iklim penelitian yang sehat,” katanya.

Handoko secara terpisah menambahkan, penelitian di Indonesia hanya akan berkembang bila semua pihak bekerja keras untuk meregenerasi peneliti muda dengan cara yang benar. ”Artinya, menggiatkan riset riil di tataran terendah sekaligus mendorong para peneliti untuk memublikasikan hasilnya, baik dalam konferensi maupun jurnal ilmiah,” tuturnya.

Meski demikian, ia mensyaratkan jurnal harus diindeks secara internasional dan memiliki apa yang disebut digital object identifier sehingga bisa diakses komunitas global. Cara ini tidak hanya meningkatkan publikasi ilmiah peneliti Indonesia, tetapi diyakini bisa menekan kecenderungan plagiarisme yang kini marak.

Sebaiknya peneliti juga diwajibkan untuk mengirim paper-nya ke Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI. ”Kenyataan menunjukkan, skandal-skandal penjiplakan muncul akibat tidak adanya keterbukaan akses publik terhadap karya-karya tulis ilmiah,” ujar Handoko.

Adapun pemerintah berperan memfasilitasi insentif dan infrastruktur agar universitas dan lembaga riset bisa mengembangkan ilmu-ilmu dasar dan memunculkan banyak Terry Mart dan LT Handoko baru.

Fisikwan Muslim Pertama Yang Meraih Model

ahir 29 Januari 1926 di Jhang, Lahore, Pakistan, Abdus Salam tergolong duta Islam yang baik. Sebagai contoh, dalam pidato penganugerahan Nobel Fisika di Karolinska Institute, Swedia, Abdus Salam mengawalinya dengan ucapan basmalah. Di situ ia mengaku bahwa riset itu didasari oleh keyakinan terhadap kalimah tauhid. “Saya berharap Unifying the Forces dapat memberi landasan ilmiah terhadap keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa,” kata penulis 250 makalah ilmiah fisika partikel itu.
Dalam usia sangat muda (22 tahun) Salam meraih doktor fisika teori dengan predikat summa cumlaude (summa cumlaude artinya nilai rata2nya adalah 4) di University of Cambridge (cambridge adalah universitas terbaik kedua didunia setelah Harvard), sekaligus meraih Profesor fisika di Universitas Punjab, Lahore. Khusus untuk pelajaran matematika ia bahkan meraih nilai rata-rata 10 di St.John’s College, Cambridge.

Prof.Abdus Salam, wafat Kamis 21 Nov 1996 di Oxford, Inggris, dalam usia 70 tahun dan meninggalkan seorang istri serta enam anak (dua laki-laki dan empat perempuan).

Bagi agan2 yang kuliah di Fisika, pastilah tau dengan tokoh yang satu ini,..terkenal dengan teori GWS..teori inilah yang mendasari lahirnya teori dan teknologi baru dalam bidang fisika di dunia..

Salam menerima nobel pada tahun 1979 bersama dua orang rekannya weinberg dan glashow, tentang model standar dalam fisika partikel yang dikenal sebagai teori GWS (Glashow Weinberg Salam). Teori inilah yang merupakan titik tolak lahirnya mesin Large Hadron Collider (LHD) yang merupakan akselarator terbesar di dunia dan menghabiskan dana 9 miliar dolar atau sekitar 90 triliun rupiah..

Fisikawan Indonesia (Prof.Pantur Silaban Phd)




BIOGRAFI

Beliau menjadi guru besar fisika teori Institut Teknologi Bandung per Januari 1995 dan dikenal sebagai fisikawan pertama Indonesia (bahkan Asia Tenggara) dalam teori relativitas khususnya Relativitas umum yang tergolong langka di bidangnya.

Pada tahun 1967, putra dari Israel Silaban dan Regina br Lumbantoruan ini berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar relativitas umum dan ia diterima di pusat gravitasi kajian Syracuse langsung di bawah bimbingan oleh Peter Gabriel Bergmann dan Joshua N. Goldberg yang dikenal sebagai otoritas relativitas umum setelah pencetusnya, Albert Einstein. Di sana Pantur Silaban memasuki isu paling hangat yakni mengawinkan Medan Kuantum dan Relativitas Umum untuk meminak Teori Kuantum Gravitasi. Itulah impian terkenal Albert Einstein yakni meramu keempat interaksi yang ada di alam semesta dalam satu formulasi yang gagal ia peroleh sampai akhir hayatnya: Grand Unified Theory. Pekerjaan ini diselesaikan dengan disertasi yang berjudul "Null Tetrad, Formulation of the Equation of Motion in General Relativity" pada tahun 1971.

Setelah kembali ke Indonesia, Pantur Silaban menjadi orang pertama di Indonesia yang mempelajari relativitas Einstein sampai tingkat doktor. Beberapa risetnya diterbitkan Journal of General Relativity and Gravitation. Sekian banyak makalahnya dimuat berbagai proceedings. Seniornya, Prof. Achmad Baiquni (almarhum), selalu menyebut nama Pantur Silaban sebagai otoritas bila menyinggung nama Einstein dan beberapa kali diundang sebagai pembicara di International Centre for Theoretical Physics (ICTP), Trieste, Italia, yang didirikan Nobelis Fisika, Abdus Salam. Pantur Silaban selalu mencermati indikasi akan keberhasilan Teori Kuantum Gravitasi hingga kini.

Di lingkungan keluarga ia menebang folklore, "rebung tak jauh dari rumpunnya". Keempat putrinya, buah perkimpoian dengan Rugun br Lumbantoruan, merupakan sarjana dari perguruan tinggi negeri. Anna br Silaban lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran; Ruth br Silaban dokter spesialis saraf lulusan Universitas Padjajaran; Sarah br Silaban lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung dan magister Universitas Teknologi Chalmers, Swedia; dan si bungsu Mary br Silaban adalah lulusan Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung.


PALING tidak ada empat hal yang berhenti dalam gerak waktu pada diri fisikawan ini: guyonnya yang autentik dan terus mengalir, asap rokoknya yang laten mengepul, butir kapur tulis yang terkelupas oleh papan tempat ia menoreh tanda matematik saban menjelaskan fisika, serta kemeja lengan panjang dan pantalon berukuran pas di tubuhnya yang tak kunjung kusut sepanjang hari. Begitulah Pantur Silaban 25 tahun silam, juga hari-hari ini.

Yang terus bergerak adalah usahanya mengenali dan menjelaskan fenomena, sejarah, dan masa depan alam dari tingkat renik sampai jagat raya. Baik untuk disampaikan kepada mahasiswanya maupun sejawatnya pada seminar nasional, simposium internasional seperti tahun-tahun lalu di lingkungan fisikawan teori antarbangsa di Trieste-Italia, Melbourne, dan New York. Doktor fisika Universitas Syracuse, Amerika Serikat (1971) dengan disertasi Null Tetrad Formulation of the Equation of Motion in General Relativity ini mengikuti perkembangan fisika teori dari era Newton, Maxwell, Einstein, sampai Penrose terentang 350 tahun dan sekarang, "Sedang mencari perusakan simetri apa yang bertanggung jawab menciptakan muatan listrik," katanya.

Fisikawan pertama Indonesia dalam Relativitas Umum ini tergolong langka di bidangnya, juga di kawasan Asia Tenggara. Guru besar fisika teori ITB per Januari 1995, kelahiran Sidikalang, 11 November 1937 ini pensiun akhir 2002. Namun, Ketua Departemen Fisika ITB Dr Pepen Arifin mempertahankan Silaban mengajar sampai kapan pun di sana. Ketua Kelompok Bidang Keahlian Fisika Teori ITB Dr Freddy P Zen mempertegas, "Kalau jurusan kekurangan ruang kerja, saya sediakan kamar saya untuk beliau."

Di lingkungan keluarga ia menebang folklor, "Rebung tak jauh dari rumpun." Ayahnya Israel Silaban dan ibunya Regina br Lumbantoruan adalah pedagang buta huruf, tapi Pantur terdidik sampai PhD lalu profesor di lembaga pendidikan terkemuka: ITB.

Keempat putrinya, buah perkimpoian dengan Rugun br Lumbantoruan, sarjana dari perguruan tinggi negeri. Anna lulusan Ekonomi Universitas Padjadjaran; Ruth dokter spesialis saraf Universitas Padjadjaran; Sarah lulusan Teknik Sipil ITB dan magister Universitas Teknologi Chalmers, Swedia; dan Mary si bungsu sarjana geologi ITB. Tinggal Mary yang belum berkeluarga.

Nama putrinya berbau Semit, demikian pula ketiga cucunya: Joshua Bala, Jeremy Binsar Gultom, dan Joseph Gultom. "Saya memang terkesan dengan etos kerja Yahudi," katanya. "Anda tahu Syracuse itu universitas orang Yahudi. Hanya ada dua jenis manusia yang diterima di sini. Kalau bukan Yahudi, ya pasti orang pintar. You tahu saya bukan Yahudi."

Joshua untuk cucunya dari nama depan promotor utamanya, Joshua N Godlberg, yang sampai hari ini berhubungan baik dengan keluarganya. "Tahun depan saya ke New York sebab Goldberg 80 tahun," katanya.

Pada 30 Agustus lalu Rektor ITB Dr Kusmayanto Kadiman mendaulat Silaban menyampaikan kuliah populer terbuka untuk umum, Umur Alam Semesta, yang dihadiri 300 pengunjung dari berbagai kalangan.

Sebelumnya Anda bilang tak menyinggung Tuhan dalam ceramah itu? Mengapa?

Pertanyaan teologis selalu muncul ketika ditanyakan apa yang terjadi antara permulaan waktu dan Dentuman Besar yang hanya 10-43 detik itu. Ada dua pendapat. Yang pertama mengatakan saat itu sudah berlaku hukum-hukum fisika, yang lain mengatakan tidak berlaku. Stephen Hawking, yang kita akui pemikir besar, mengatakan dalam durasi pendek itu Tuhan bersembunyi. Tugas fisikawan mencari persembunyian Tuhan.

Memang ada pendapat yang mengatakan Semesta terbentuk kebetulan saja. Tak ada penciptanya. Saya hanya mau mengatakan selera saya berbeda dengan Hawking. Dia sering menyerempet ke ihwal yang doesn't make sense. Bagi saya, fisika bukan ilmu ketuhahan walau ada yang mengatakan teologi itu cabang fisika. Memang ada tiga pendapat tentang ini. Yang pertama: teologi dan fisika adalah dua hal berbeda. Yang kedua: teologi dan fisika adalah dua cabang dari satu pengetahuan yang nanti menuju kesimpulan sama. Yang ketiga: kedua ilmu itu bertentangan.

Ketika baca buku Menapak Jalan-Jalan Tuhan, saya jadi kacau dalam segala bidang, termasuk iman. I just want to be myself, I don't want to be a slave of Hawking, Penrose or Einstein.

Selain mengenai Tuhan, apa yang sering ditanyakan kepada Anda sebagai fisikawan?

Pertanyaan yang mempermasalahkan apakah teori Einstein benar atau salah. Saya selalu menjawab sebagai orang yang puluhan tahun bekerja dalam Relativitas Umum, saya tidak pernah mengatakan apakah teori Einstein benar atau salah.

Saya tak mau terulang kejadian pada Simposium XI Fisika Nasional di Yogyakarta dulu. Waktu itu fisikawan kita, Prof Achmad Baiquni, masih hidup. Rupanya ada orang yang mengklaim teori Einstein salah. Terus Baiquni minta saya, "Tolong kamu bantah." Saya jawab, "Soal salah-benar teori Einstein, saya tidak tahu. Cuma, kalau ditanyakan teori Einstein itu seperti apa, saya akan coba jelaskan. Yang penting kita jangan menyelewengkan ide-ide Einstein."

Untuk itu, mari kita baca tulisan Einstein dalam The Meaning of Relativity, buku yang ditulis Einstein sendiri, bukan orang lain tentang teori itu. Jawab orang itu, saya tidak mau baca karena dalam bahasa Inggris, bahasa orang kafir. Ini susah!

Einstein sering salah dikutip?

Tampaknya begitu. Ada yang bilang, kesalahan Einstein terletak pada pernyataan: tak ada yang bergerak melebihi kecepatan cahaya. Saya bilang tunggu dulu.

Semua teori dibangun entah oleh prinsip, aksioma, dalil, atau apa saja namanya. Prinsip Relativitas Khusus: semua sistem inersia ekivalen satu sama lain. Artinya, kalau kita punya dua sistem inersia maka yang terjadi di sistem satu dapat terjadi juga di sistem dua. Tegasnya, kalau di sini bisa terjadi pembunuhan, di sana bisa juga terjadi pembunuhan. Segala fenomena fisika yang terjadi di sini bisa juga terjadi di sana.

Prinsip kedua: laju cahaya dalam vakum konstan, tidak bergantung pada pengamat, tidak bergantung pada sumber. Apakah sumbernya loncat-loncat atau pengamatnya menari, laju cahaya konstan. Sepanjang yang saya tahu, Einstein tak pernah mengatakan "dengan catatan bahwa laju cahaya tak bisa dilampaui apa pun". Itu sebabnya ketika fisikawan Sudarshan mengatakan partikel tachyon bergerak melebihi laju cahaya, ia tidak melanggar prinsip Relativitas Khusus. Sifat inheren cahaya yang seperti ini merupakan revolusi pemikiran penting dalam fisika yang dikemukakan Einstein.

Anda mengupayakan ungkapan Indonesia untuk menjelaskan gravitasi: kalau sudah milik tak akan ke mana?

Saya lama merenungkan itu. Di alam kita kenal empat macam interaksi: gravitasi, elektromagnetik, kuat, dan lemah. Gravitasi adalah fenomena paling lama dikenal orang, tapi sekarang pun masih misteri. Teori gravitasi pertama berasal dari pandangan Yunani kuno yang mengatakan sebuah benda jatuh ke Bumi karena ia milik Bumi. Mirip dengan ungkapan yang kita kenal: kalau sudah milik tak akan ke mana.

Saya tak mau mengatakan teori Yunani kuno salah. Kemarin saya bilang kepada Dr Freddy, ada kemungkinan teori itu betul. Buktinya: beberapa waktu lalu ponsel saya tertinggal entah di mana. Saya anggap hilang. Orang yang menghubungi saya mengatakan ponsel itu tak pernah diangkat lagi. Saya coba rekonstruksi beberapa kemungkinan di mana saya berada ketika ponsel tertinggal. Di rumah tak ada sebab kalau tak menemukannya, saya coba hubungi dengan telepon rumah untuk mengetahui di mana benda itu sembunyi.

Saya mulai menelusuri harga ponsel baru. Punya saya itu murah. Hanya Rp 480.000. Saya pergi ke Jakarta dan ketemu teman, rupanya ponsel itu tinggal di tempatnya. Dia temukan di bawah buku. Saya pikir kalau sudah milik tak akan ke mana ada benarnya. Kok jauh begitu, masih ketemu?

Jadi mengenai teori, urusannya bukan benar salah?

Ada yang bertanya kepada saya, "Bagaimana Bapak mempelajari sesuatu yang tak Bapak yakini benar?" Saya balik bertanya, "Anda yakin yang Anda pelajari itu semua benar?"

Yang kita anggap benar sekarang belum tentu benar 100 tahun mendatang. Sering kita menganggap sesuatu benar karena diungkapkan seorang terhormat, terpandang. Menurut saya, seterhormat apa pun seseorang, banyak yang tak ia ketahui tapi diketahui orang yang sama sekali tak berpendidikan. Saya mau merombak tradisi panutan.

Socrates mengklaim kaki laba-laba enam dan bertahan seribuan tahun. Karena Socrates yang ngomong, sudah jaminan mutu. Begitu toh? Setelah sekian lama seorang ahli biologi-kalau tak salah Lamarck-menghitung. Kaki laba-laba ternyata delapan. Dulu apa saja yang dikatakan Soeharto jaminan mutu, tapi sekarang? Kenapa orang cenderung menghukum Galileo? Karena orang banyak lebih percaya kepada tokoh gereja Katolik waktu itu, yang dengan kebesaran agama mengklaim diri sumber kebenaran.


Anda sering bilang kita perlu belajar dari alam menjalani hidup. Apa contohnya?

Banyak. Salah satu, teori atom Bohr yang mengajari kita bahwa alam antikorupsi. Model Bohr begini. Atom terdiri dari inti di pusat dan elektron yang mengitari inti. Orbit kitaran itu dinamakan kulit: pertama, kedua, dan seterusnya. Energi di kulit ke-n dinyatakan dengan En = (-13,60 eV/n)2. Jadi, energi di kulit pertama -13,60 eV, kedua -3,40 eV, ketiga -1,51 eV.

Kalau ditembak dengan sinar berenergi 10,20 eV, elektron itu baru mau pindah dari kulit kedua ke kulit pertama. Dia akan naik ke sini karena dibutuhkan persis 10,20 eV, yakni selisih 13,60 eV dengan 3,40 eV, untuk pindah orbit. Semacam promosi jabatan untuk para birokrat. Tak boleh kurang tak boleh lebih.

Bagaimana kalau energi diberi 11 eV? Elektron akan bilang saya hanya butuh 10,20 eV. Yang 0,80 eV buang saja. Bagaimana kalau kamu kantongi dulu menunggu tambahan? Dia tidak akan mau. Jadi, alam mengatakan jangan pakai melebihi apa yang kau butuhkan.

Apa masalah besar bangsa kita?

Salah satu, kualitas kita yang makin rendah dalam ilmu dasar. Saya mau katakan, kualitas lulusan pascasarjana fisika lima tahun terakhir ini lebih rendah ketimbang kualitas sarjana fisika semasa Anda tahun 1980-an. Bayangkan banyak yang tak mengerti bagaimana menginversikan matriks. Dalam hal ini, di ASEAN, Indonesia peringkat 7 dari 10. Di bawah kita hanya Laos, Myanmar, dan Kamboja. Vietnam di atas kita. Sebelum Perang Vietnam punya banyak orang pintar. Saya kira Vietnam hanya bisa dipertandingkan dengan Singapura.

Saya pernah tanya, negara mana yang kuat di dunia ini tapi ilmu dasarnya lemah. Enggak ada. Rusia kuat, ilmu dasarnya kuat. Demikian pula Inggris, Perancis, apalagi Amerika Serikat.

Beberapa murid pintar SMA dari kalangan Batak pernah datang ke saya ingin belajar serius fisika. Penghalangnya justru orangtua mereka. "Kalau lulus, kamu mau makan apa? Paling kamu jadi guru." Begitu ancaman orangtua. Dari situ kelihatan, profesi guru dilecehkan. Padahal, yang menentukan maju-tidaknya sebuah bangsa adalah guru.


Waktu pilih Fisika, enggak ada masalah dengan orangtua?

Ayah saya yang pedagang dan buta huruf hanya mengatakan, "Kamu terserah pilih apa. Kami hanya bisa bantu menyekolahkan. Saran saya ambil bidang yang kamu suka." Tak disuruh pilih yang menghasilkan uang sekian. Ibu saya, yang buta huruf tapi cekatan menghitung uang, menyarankan saya pilih kedokteran. Rupanya dia lihat setiap mengobati pasien, dokter dapat uang. Waktu itu memang mudah kita memilih mau kuliah apa. Orang masih sedikit. Namun, jangan salah, mutu lulusan SMA dulu jauh lebih baik daripada yang sekarang.

Ada juga minat masuk teologi. Anehnya, saya sakit selama di Jakarta mempersiapkan diri masuk ke sana. Saya masuk Fisika ITB dan lulus dalam tempo 6,5 tahun, waktu minimal saat itu untuk lulus sarjana. Kalau saya ditanya mengapa belajar fisika, jawaban saya: karena memang saya menyukainya.

Pernah berpikir meninggalkan fisika?

Begini. Saya pernah baca tulisan Carnegie tentang pengusaha ikan. Suami istri itu pekerja keras, mengumpulkan modal sedikit demi sedikit, lalu berunding bagaimana kalau buka usaha. Setelah melihat geografi mereka tinggal, kesimpulannya: buka usaha ikan. Keduanya berunding memberi nama perusahaan itu: Di sini Kami Menjual Ikan Segar.

Usahanya berhasil setelah tekad bertahun-tahun dengan nama begitu. Suatu hari datang pembeli. Katanya, "Panjang sekali merek usahamu. Kamu menjual ikan di sini, bukan di tempat lain, untuk apa kata di sini." Masuk akal. Dicoretlah kata itu.

Datang lagi pembeli lain. "Mereknya kok Kami Menjual Ikan Segar. Sudah pasti kalian yang jual, untuk apa kami?" Dicoretnya kami. Didengarnya orang lain. Hari lain datang lagi pembeli. "Kenapa begitu panjang nama ini, kamu letakkan ikan di sini untuk dijual, untuk apa kata menjual?" Dicoretnya kata itu. Tinggal Ikan Segar. Datang lagi pembeli dan bertanya, "Kamu enggak akan jual ikan busuk?" Dicoretnya segar. Tinggal Ikan. Pembeli terakhir datang, "Dari jauh saya sudah mencium ikan, untuk apa kamu menamakan toko ikan?"

Setelah itu mereka gulung tikar. Artinya, sesuatu yang dipikirkan lama, karena mendengar saran orang lain, bisa berubah dan hancur. Tentu tidak salah mendengar saran orang lain, tapi bukan untuk mengubah keputusan yang sudah bertahun-tahun kita pikirkan. Saran itu semua logis.

Belajar fisika selalu direcoki dengan pertanyaan begini. Kalau kamu fisikawan, berapa sih uang yang kamu dapat? Lihat orang itu tiap tahun bisa ganti mobil, tambah rumah. Kalau dia bisa, masa kamu enggak bisa. Masuk akal juga. Kalau saya harus meninggalkan disiplin Relativitas Umum yang saya kerjakan sampai tingkat PhD, habislah semuanya. Cerita Carnegie itu suatu pendidikan.


Anda mengajar dengan kapur, sementara dosen lain dengan proyektor dan lain-lain. Mengapa?

Belakangan memang ada kebiasaan dosen pakai transparan dan proyektor. Ada satu segi kecil yang menguntungkan di sini. Katanya menghemat waktu supaya bahan yang diajarkan meliput semua yang ditentukan dalam suatu semester. Tapi, dalam belajar ilmu dasar umumnya, fisika khususnya, ada ungkapan Do not cover physics, but discover it.

Kedua, segi negatif, banyak dosen yang seakan-akan mempersiapkan bahan kuliah dengan transparan atau disket. Mahasiswa habis waktu mencatat. Sesungguhnya dosen itu datang tanpa persiapan. Dia hanya menyorongkan bahan untuk dicatat mahasiswa.

Saya lain. Guru saya mengatakan "Jangan lakukan itu!" Persiapkan dirimu sebaik-baiknya. Yang tak tahu katakan tak tahu, sebab kita tak bisa menebak pertanyaan mahasiswa. Sikap seperti ini paling efisien dengan papan tulis. Roger Penrose sampai sekarang pakai papan tulis. Oktober 2002 waktu seminar di Syracuse, semua orang mengatakan you are the old fashion man karena masih presentasi dengan papan tulis. Dia katakan tak peduli.

Namun jelas, kalau datang ke kelas dengan persiapan mengajar, Anda justru tak perlu bawa apa-apa. Saya selalu berusaha masuk kelas sarjana maupun pascasarjana tanpa secarik kertas, walau tentang Medan Kuantum dan Relativitas Umum. Yang penting, saya katakan di kelas hari ini kita membicarakan ini, tanya saja yang berhubungan dengan itu sepanjang kuliah. Kalau bisa kita jawab, ya kita jawab.

Anda punya segudang lelucon. Dari mana?

Saya suka dengar dan baca joke yang ada moral ceritanya. Kadang saya ciptakan sendiri. Sering manusia dengan segala cara membenarkan diri. Jarang orang membuka kartu bahwa ini kesalahan saya. Lelucon sering menguliti kita dari bungkus kemunafikan.

Kemarin Anda kutip Alexander Solzhenitsyn tentang bahaya kekuasaan. Baca sastra juga?

Saya baca buku apa saja. Yang selalu saya ambil pesan moralnya. Dari lagu juga saya dapat. Pernah dengar lirik lagu Amerika: How many ears must one man have before he can hear people cry? Enak lagunya, tapi mari merenungkan artinya. Sebelum bisa mendengar rintihan orang lain, berapa telinga yang harus dia punya? Saya bandingkan dengan kisah Alkitab, Yesus menyembuhkan orang tuli. Kita sekarang tidak mendengar jeritan orang. Kitalah yang tuli. Lalu siapa yang menyembuhkan kita yang tuli?

Dengar musik klasik?

Saya suka, entah Bach entah Beethoven. Menurut saya, musik instrumental pun menyuarakan pesan moral melalui nada, irama, dinamika. Hanya saja, mengapa Jerman yang banyak menghasilkan musik, sastra, filsafat yang sarat makna bisa melahirkan Hitler yang beringas dan orang kejam. Barangkali ada kaitan dengan hukum aksi-reaksi dalam fisika: di mana timbul sesuatu yang positif, selalu diusahakan timbul aspek jahat yang akan menghancurkan yang baik.

Orang fisika akhirnya dekat dengan soal kehidupan. Bisa kita rasakan dari tulisan Einstein, Weinberg, Capra, Gell-Mann.

Saya kira benar. Saya selalu katakan orang fisika yang masih muda, masih ingusan, biasanya arogan. Tahu rumus kuantum, dia sombong. Namun, hampir semua orang fisika, makin tua makin merendah.

Sekilas Tentang Risit Fisika !

Fisika teoretis dan eksperimental

Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses.

Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.

Sejarah

Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.

Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.

Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.

Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.

Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik.

Teori Fisika Tentang Lubang Putih

Rumus-rumus relativitas umum memiliki sifat matematika yang menarik: mereka simetri waktu. Itu artinya anda dapat memasukkan nilai apapun ke persamaannya dan membayangkan waktu mengalir mundur bukannya maju, dan kamu bisa mendapatkan jawaban valid lainnya dari rumus tersebut.

Bila kamu menerapkan aturan ini pada solusi yang menjelaskan lubang hitam, anda akan mendapatkan objek yang disebut lubang putih. Karena lubang hitam adalah daerah ruang dimana segalanya tidak dapat lepas, versi balikan waktu dari lubang hitam adalah daerah ruang dimana segalanya tidak dapat jatuh. Karena lubang hitam hanya menyerap segalanya, maka lubang putih hanya memuntahkan segalanya.

Apakah kita dapat menemukan lubang putih? Well, lubang hitam memang sudah ditemukan. Masalahnya, menurut Stephen Hawking, lubang hitam sendiri bersifat acak dan simetri waktu. Karenanya ia tidak dapat dibedakan dari lubang putih.

Cara untuk mengetahui keberadaan lubang putih menurut Roger Penrose, adalah dengan menyelam ke dalam lubang hitam. Sayangnya, secanggih apapun, hal ini sama artinya dengan melompat dari puncak gedung bertingkat 100 tanpa bantuan apapun untuk melihat apa yang ada di balik sebuah lubang di jalan raya. Anda pasti akan berderai di jalan raya, sebelum bisa mengintip di lubang jalan, belum lagi harus menembus lubang itu untuk pergi ke bawah tanah.


Bila seandainya kita sebuah partikel hipotesis yang masuk ke dalam lubang hitam, apa yang kita lihat?

1. Dari alam semesta, kita masuk ke dalam lubang hitam lewat cakrawala peristiwa (event horizon) dan tersedot menuju cakrawala lubang cacing.

2. Kita kemudian terbawa ke cakrawala lubang cacing (wormhole) atau cakrawala dalam (inner horizon) lubang hitam. Disini kita melihat masa lalu tak terhingga dari alam semesta kita yang tercermin dari singularitas repulsif gravitasi.

3. Kita masuk ke dalam lubang cacing dan tiba pada cakrawala dalam lubang putih. Disini kita melihat masa depan tak terhingga dari alam semesta kita.

4. Kita masuk ke lubang putih dan terlontar menuju cakrawala peristiwa lubang putih. Di cakrawala ini kita akan melihat masa lalu tak terhingga dari alam semesta yang baru.

Skenario diatas hanya berlaku untuk lubang hitam Reissner-Nordstrom dan lubang hitam Schwartzchild. Lubang hitam jenis Reissner-Nordstrom adalah lubang hitam yang memiliki massa dan muatan listrik, tapi tidak memiliki spin (putaran). Sementara itu lubang hitam Schwartzchild memiliki massa saja, tanpa muatan listrik maupun spin. Sayangnya, lubang hitam yang ada di alam semesta kita, tampak memiliki spin atau lubang hitam Kerr. Lebih parah lagi lubang hitam nyata tidak memiliki muatan listrik. Para ilmuan mengatakan alam semesta kita tampaknya netral secara listrik, dan lubang hitam yang bermuatan akan segera menjadi netral.

Karenanya, jangankan lubang putih, lubang cacing saja hanyalah mitos ilmiah. Mitos ilmiah artinya ia dibangun dari seperangkat hitungan matematis yang konsisten namun ternyata tidak terbukti ada.

Tapi Michio Kaku berpendapat lain. Hal di atas hanya memperhitungkan teori relativitas umumnya Einstein. Kita baru tahu kalau teori relativitas umum Einstein itu sangat mendekati kenyataan, tapi kita belum tahu apakah teori string lebih mendekati kenyataan daripada relativitas umum. Kita belum dapat menguji teori string hingga sekarang, tapi bila benar, kemungkinan skenario di atas berlaku bagi lubang hitam biasa. Teori string memprediksikan juga kalau alam semesta ini seperti gelembung sabun yang mengembang dan mati. Miliaran tahun ke depan bintang akan mati; langit malam akan gelap dan samudera akan mendingin. Tapi kita bisa lari. Gelembung sabun kita eksis bersama gelembung sabun lainnya. Setiap kali lubang hitam lahir, ia menciptakan alam semesta bayi. Materi yang tersedot ke dalamnya akan di muntahkan di sisi lain, menciptakan sebuah lubang putih di alam semesta kembaran kita. Lubang putih ini akan mengembang sangat cepat, seperti Big Bang.

Marcelo Samuel Berman bahkan lebih ekstrim lagi. Ia mengatakan kalau alam semesta kita sendiri adalah lubang putih. Kita hidup di dalam lubang putih dan pengembangan alam semesta adalah buktinya.

Stephen Hawking menambah keruh suasana. Ia sebelumnya bilang kalau lubang hitam dan lubang putih tak terbedakan, dan sekarang mengajukan kalau lubang hitam dan lubang putih sebenarnya sama. Karenanya pernyataan alam semesta berada di dalam lubang putih, sama saja dengan mengatakan kalau alam semesta kita berada di dalam lubang hitam.


Well, di alam semesta kita sendiri ada lubang hitam toh? Dan di dalam lubang hitam ada lubang cacing, istilah ilmiahnya Jembatan Einstein-Rosen, dan di luar lubang cacing ini ada lubang putih. Saat sebuah lubang hitam terbentuk, maka di alam semesta lain terbentuklah lubang putih. Nah karena kita berada di dalam lubang hitam yang lebih besar, otomatis

1. Ada alam semesta yang lebih besar lagi dimana alam semesta kita merupakan sebuah lubang hitam di alam semesta tersebut

2. Ada alam semesta kembaran kita yang terbentuk bersamaan dengan alam semesta kita

Gagasan ini disimpulkan oleh Nikodem Poplawski dan cukup membuat semakin anehnya dunia ini. Beda lagi dengan Valeri Pavlovich Frolov dan Igor Dmitrievich Novikov. Bagi mereka lubang putih tidak pernah dapat stabil. Dalam waktu cepat setelah ia terbentuk, lubang putih akan menjadi lubang hitam. Ia runtuh.

Kalau kita ingin kompromi, bisa saja kan alam semesta kita sedang berada dalam fase menjelang runtuh? Masalahnya, alam semesta kita mengembang dipercepat, bukan diperlambat. Ini memang belum menutup kemungkinan sih. Soalnya bisa jadi kita mengembang semakin cepat dan tiba-tiba terhenti dan mengerut menjadi lubang hitam.

Gagasan lainnya lebih aneh lagi. Kita memang berada di alam semesta yang mengerut. Hanya saja fisika kita yang terbalik. Lawrence Krauss mengatakan kalau alam semesta yang mengerut dan mengembang pada dasarnya tidak terbedakan. Ia hanya dapat dibedakan bila kita membandingkan alam semesta kita dengan pasangan alam semesta kita. Dalam isolasi ini, kita mungkin hidup di dunia yang waktunya berjalan mundur, tapi kita merasa waktu berjalan maju.

Semuanya terdengar mengagumkan dan membuat kita terpana. Bagaimana mungkin para manusia kecil ini bisa mempelajari alam semesta seolah ia adalah gundu mainan anak-anak. Begitu hebatkah mereka? Mereka memang hebat, tapi mereka hebat karena sains. Sains membuat kita lebih besar dari alam semesta dan membuat kita terpesona dengan keindahannya. Belum pernah dalam sejarah manusia kita berhadapan dengan kenyataan betapa rumitnya alam ini. Alam semesta lebih aneh daripada fiksi.

Apa Sih Spektrum Itu ?



Spektrum adalah sebuah keadaan atau harga yang tidak terbatas hanya pada suatu set harga saja tetapi dapat berubah secara tak terbatas di dalam sebuah kontiyum. Kata ini ber-evolusi dari bahasa Inggris kuno spectre yang berarti hantu, tetapi arti modern sekarang berasal dari penggunaannya dalam ilmu alam.

Penggunaan pertama kata spektrum dalam ilmu alam adalah di bidang optik untuk menggambarkan pelangi warna dalam cahaya tampak ketika cahaya tersebut terdispersi oleh sebuah prisma, dan sejak itu diterapkan sebagai analogi di berbagai bidang lain. Kini istilah itu dipakai juga untuk menggambarkan rentang keadaan atau kelakuan yang luas yang dikelompokkan bersama dan dipelajari di bawah sebuah topik untuk kemudahan diskusi, misalnya 'spektrum opini politik', atau 'spektrum kerja dari sebuah obat', dan lain sebagainya. Pada penggunaan ini, harga-harga di dalam sebuah spektrum tidak perlu digambarkan secara tepat sebagai sebuah bilangan sebagaimana dalam bidang optik.

Dalam penggunaan spektrum yang paling modern, terdapat 'tema pemersatu' di antara ekstrim-ekstrim di kedua ujung.

ARTI MODERN DALAM ILMU FISIKA
Pada abad 17 kata spektrum diperkenalkan ke dalam bidang optika, untuk merujuk pada rentang warna yang teramati ketika cahaya putih terdispersi oleh sebuah prisma. Segera istilah tersebut merujuk pada plot intensitas cahaya sebagai fungsi dari frekuensi atau panjang gelombang.

Istilah spektrum kemudian segera diterapkan untuk gelombang-gelombang lain, seperti gelombang suara, dan sekarang diterapkan untuk semua sinyal yang dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen frekuensi. Sebuah spektrum biasanya adalah plot 2 dimensi dari sekumpulan sinyal, menggambarkan komponen-komponennya dengan ukuran lain. Kadang-kadang, kata spektrum merujuk pada kumpulan sinyal itu sendiri, seperti pada "spektrum cahaya tampak", yang merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dikesani oleh mata manusia. Cahaya yang dilewatkan pada sebuah prisma terpisahkan ke dalam warna-warna berdasarkan panjang gelombang. Warna ungu di salah satu ujung memiliki panjang gelombang terpendek dan merah di ujung lainnya memiliki panjang gelombang terpanjang. Urutan warna dari panjang gelombang panjang ke pendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Ketika panjang gelombang diperpanjang melewati cahaya merah, akan didapati inframerah, gelombang mikro dan radio. Ketika panjang gelombang diperpendek melewati cahaya ungu, didapati ultraungu, sinar-x, dan sinar gamma.